'Study Banding' ke Limbah Pustaka, Ekskul 'Palingan' SMKN Jateng Purbalingga Pelajari Budidaya Magot
Ketua Ayam Petet
Penulis
PURBALINGGA – Komunitas Limbah Pustaka yang didirikan oleh Roro di Desa Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, kembali menjadi tujuan studi. Kali ini, rombongan siswa dari ekstrakurikuler "Palingan" (Pecinta Lingkungan) SMK Negeri Jateng di Purbalingga yang datang berkunjung.
Kunjungan ini, seperti yang dibagikan oleh salah satu anggota melalui media sosial, bertujuan untuk "study banding tentang budidaya magot."
Para siswa, yang dipandu langsung oleh Bu Roro, mendapatkan penjelasan mengenai seluk-beluk budidaya magot (larva lalat BSF/Black Soldier Fly). Budidaya magot sendiri dikenal sebagai salah satu solusi paling efektif dalam mengelola sampah organik.
Dalam unggahan tersebut, anggota "Palingan" berbagi kesannya. Ia mengakui materi yang didapat cukup padat dan baru bisa menangkap sebagian dari penjelasan Bu Roro.
"Ngga banyak siii yang bisa aku tangkap dari penjelasan Bu Roro," tulisnya dengan jujur.
Meski begitu, ia menyatakan telah memahami gambaran dasar mengenai pengertian dan manfaat dari budidaya magot. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para siswa untuk menerapkan ilmu serupa di lingkungan sekolah mereka.
Poster yang menyertai unggahan tersebut juga mengonfirmasi tema "BUDIDAYA MAGOT" dengan logo SMKN Jawa Tengah dan "Palingan". Kunjungan ini ditutup dengan slogan penyemangat khas grup mereka, "Palingan teyeng!💪" (Palingan Bisa!).